Merawat IMM, Memajukan Indonesia: Peran Mahasiswa dalam Membangun Peradaban Bangsa-2

 

Penulis: Ibrohim

(Peserta Juara 2 Lomba Opini Pikom IMM FAI)

Dalam perjalanan panjang sejarahnya, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah menjadi wadah bagi mahasiswa muslim untuk berperan aktif dalam membangun peradaban bangsa. Sebagai organisasi yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kebangsaan, IMM tidak hanya mencetak kader intelektual yang kritis dan progresif, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, keislaman, dan kemasyarakatan. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, merawat IMM menjadi sebuah keharusan agar organisasi ini tetap relevan dalam mendorong kemajuan Indonesia.

Mahasiswa, sebagai generasi muda yang memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa, harus menjadikan IMM sebagai ruang pembelajaran dan pengabdian. IMM bukan sekadar organisasi, tetapi juga gerakan intelektual dan sosial yang berorientasi pada perubahan. Dalam konteks ini, IMM perlu terus mengembangkan pola pikir kadernya agar memiliki daya kritis yang tinggi terhadap berbagai persoalan bangsa, mulai dari isu pendidikan, ekonomi, politik, hingga sosial kemasyarakatan. Dengan pemahaman yang mendalam dan sikap kritis yang konstruktif, kader IMM dapat menjadi motor penggerak perubahan yang solutif dan tidak hanya menjadi penonton dalam dinamika bangsa.

Selain itu, IMM harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai dasarnya. Dalam era digital seperti saat ini, pemanfaatan teknologi menjadi kunci dalam memperluas dakwah dan gerakan intelektual IMM. Media sosial, platform digital, serta berbagai forum akademik harus dijadikan alat untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran progresif yang berbasis Islam dan kebangsaan. Dengan strategi komunikasi yang baik, IMM dapat memperluas jangkauan dakwah dan gerakannya, sehingga mampu menjangkau lebih banyak mahasiswa serta masyarakat luas.

Lebih dari itu, IMM juga harus berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Gerakan sosial dan ekonomi berbasis komunitas perlu diperkuat untuk menjawab tantangan ketimpangan sosial yang masih menjadi masalah di Indonesia. IMM bisa mengambil peran dalam program-program pemberdayaan, seperti edukasi di daerah terpencil, advokasi kebijakan publik, serta pengembangan kewirausahaan sosial. Dengan begitu, IMM tidak hanya menjadi organisasi yang fokus pada intelektualisme semata, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi masyarakat.

Tentu, merawat IMM bukanlah tugas yang ringan. Dibutuhkan komitmen dari seluruh kader untuk menjaga marwah organisasi ini sebagai wadah perjuangan yang berorientasi pada kepentingan umat dan bangsa. Konsistensi dalam menjaga trilogi IMM—Religiusitas, Intelektualitas, dan Humanitas harus terus diperkuat agar organisasi ini tetap menjadi garda terdepan dalam mencetak pemimpin masa depan yang berintegritas dan visioner.

Pada akhirnya, memajukan Indonesia bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen bangsa, termasuk IMM dan kader-kadernya. Dengan tetap menjaga nilai-nilai Islam, intelektualitas, dan semangat pengabdian, IMM dapat menjadi kekuatan utama dalam melahirkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global. Merawat IMM berarti merawat masa depan Indonesia—di mana mahasiswa memiliki peran aktif dalam menciptakan perubahan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.


Posting Komentar

0 Komentar